Dewasa ini, investasi sering diperbincangkan oleh banyak orang di dunia bisnis. Karena investasi diyakini dapat mendatangkan profit yang sangat menjanjikan. Meski demikian, investasi ini merupakan bisnis yang sangat berisiko bagi yang tidak paham dan mengerti. Karena tidak semua orang paham akan perkembangan pasar keuangan yang semakin pesat di dunia. Lalu, bagaimana orang awam bisa tetap berinvestasi? Jenis investasi apa yang cocok bagi pemula. Maka solusi dari semua itu adalah reksa dana.
Apa itu reksa dana?
Definisi reksa dana menurut
Undang-undang Pasar Modal nomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat (27): “Reksa dana
adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal
untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.”
Jadi bagi bagi investor yang
tidak memiliki dana besar dan cukup pengetahuan, melalui reksa dana akan
dimungkinkan untuk bermain di bursa efek dan bursa uang. Karena perusahaan
reksa dana memang bertujuan mengumpulkan dana sebanyak-banyaknya dari investor,
yang nantinya kan dikelola oleh manajer investasi (MI).
Apakah reksa dana halal?
Sebagian masyarakat (khususnya orang
Islam) mungkin masih ragu akan halal atau tidaknya reksa dana ini? Tapi jangan
khawatir, reksa dana terdapat produk reksa dana syari’ah. Majelis Ulama
Indonesia (MUI) juga sudah mengeluarkan fatwa terkait hal ini. Fatwa MUI yang
dikeluarkan dengan nomor 20/DSN-MUI/IV/2001 ini (klik), menjelaskan bahwa reksa
dana syari’ah sudah sesuai dengan syari’at Islam. Sehingga masyarakat tidak
perlu lagi khawatir akan kehalalannya.
Dalam fatwa dijelaskan bahwa
mekanisme reksa dana syari’ah sudah dilakukan dengan akad wakalah dan mudharabah.
Wakalah ini adalah pelimpahan kekuasaan oleh pihak investor reksa dana
kepada manajer investasi. Dan mudharabah
adalah manajer investasi mengelola dana dengan memberikannya kepada pihak atau
perusahaan yang mengeluarkan saham atau surat hutang sesuai prinsip syari’at Islam. Adapun saham-saham yang dinilai telah sesuai syari'at tercantum dalam Daftar Efek Syariah (DES), Jakarta Islamic Index (JII), dan Indonesia Sharia Stock Index (ISSI).
Apakah reksa dana aman?
Apakah reksa dana aman?
Dana dan kekayaan reksa dana yang
dikelola oleh manajer investasi wajib untuk disimpan pada bank kustodian yang
tidak terafiliasi dengan manajer investasi, di mana bank kustodian yang
nantinya akan bertindak sebagai tempat
penitipan kolektif dan administratur. Pastikan juga perusahaan yang
menjualbelikan reksa dana di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Berdasarkan tingkat risiko, reksa
dana dibagi ke dalam 3 kategori:
1. Risiko rendah
Tipe ini adalah investor yang kurang menyukai risiko dan
cenderung menginginkan pokok investasinya tidak berkurang, konsekuensinya tipe
ini rela mendapatkan imbah hasil (return) investasinya tidak tinggi.
Pengetahuan investor tentang industri dan produk investasi tidak terlalu dalam.
Produk yang cocok untuk tipe ini adalah reksa dana pasar uang dan/atau SBN Ritel. Reksa dana pasar uang dapat digunakan untuk investasi jangka pendek (kurang dari 1 tahun atau hingga 1 tahun), sementara SBN Ritel digunakan untuk investasi jangka menengah hingga jangka panjang.
Produk yang cocok untuk tipe ini adalah reksa dana pasar uang dan/atau SBN Ritel. Reksa dana pasar uang dapat digunakan untuk investasi jangka pendek (kurang dari 1 tahun atau hingga 1 tahun), sementara SBN Ritel digunakan untuk investasi jangka menengah hingga jangka panjang.
2. Risiko menengah
Tipe ini adalah investor yang
sedikit menyukai risiko dan cenderung sedikit dapat menerima risiko yang akan
timbul dari investasinya. Pengetahuan investor tentang industri dan produk investasi cukup memadai.
Produk reksa dana yang cocok
untuk tipe ini adalah reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran.
Reksa dana pendapatan tetap umumnya digunakan untuk tujuan investasi jangka
menengah (di atas 1 tahun hingga 3 atau 5 tahun). Reksa dana campuran dapat
digunakan untuk tujuan investasi jangka menengah (diatas 3 tahun).
3. Risiko tinggi
3. Risiko tinggi
Tipe ini adalah investor yang
mengharapkan hasil investasi tinggi dan siap untuk menerima risiko yang tinggi
pula dari hasil investasinya. Pengetahuan investor tentang industri dan produk
investasi sangat baik sehingga lebih siap menanggung risiko atas investasinya.
Produk reksa dana yang cocok
untuk tipe ini adalah reksa dana saham. Investasi di produk reksa dana saham
sangat cocok untuk investor dengan tujuan investasi jangka panjang (diatas 5
tahun).
Contoh jenis produk reksa dana yang dijual di BukaReksa. Adapun 4 kategori produk reksa dananya, yaitu: pasar uang, pendapatan tetap, campuran dan saham. |
Apa keuntungan dan kerugian investasi melalui reksa dana?
#Keuntungan
1. Profit tinggi
Reksa dana akan memberikan keuntungan yang tinggi dibandingkan uang yang hanya disimpan di bank. Bahkan keuntungan reksa dana jangka panjang bisa mencapai 15-20% pertahun. Jadi bisa untuk tabungan di masa pensiun nanti.
Reksa dana akan memberikan keuntungan yang tinggi dibandingkan uang yang hanya disimpan di bank. Bahkan keuntungan reksa dana jangka panjang bisa mencapai 15-20% pertahun. Jadi bisa untuk tabungan di masa pensiun nanti.
2. Diversifikasi risiko
Reksa dana tidak akan menempatkan
dana dalam 1 saham saja. Sehingga mencegah turunnya nilai investasi hanya
karena 1 harga saham turun. Jadi dengan menyebar dana ke berbagai instrumen,
sehingga jika terjadi risiko tidak semuanya anjlok nilainya secara bersamaan. Diversifikasi
risiko ini tidak bisa opsitimal jika kalian sebagai investor individual, karena
keterbatasan dana.
3. Dikelola manajer investasi
profesional
Keterbatasan pengetahuan dan tidak
adanya waktu untuk menganalisis investasi, sangat bisa diatasi dengan adanya manajer
investasi yang akan mengelola dana kita.
4. Jumlah investasi kecil dan bisa
transaksi online
Kemudahan dengan hanya Rp10.000,00
saja kita sudah bisa investasi. Dan semua transaksi jual beli bisa dilakukan
secara online. Inilah yang ditawarkan oleh BukaReksa.
5. Transparansi informasi
Reksa dana memberikan informasi
perkembangan portofolio serta biaya secara berkelanjutan. Hal ini dilakukan
supaya pemegang Unit Penyertaan bisa memantau keuntungan, biaya, serta risiko
setiap saat. Manajer investasi selaku pengelola reksa dana juga wajib
mengumumkan Nilai Aktiva Bersih (NAB) setiap hari.
#Kerugian
#Kerugian
1. Kerugian investasi
Tidak ada reksa dana yang
risikonya nol. Risikonya bisa rendah, sedang atau tinggi, tergantung jenis
instrumen yang dipilih.
2. Biaya investasi
Biaya ini tidak hanya mencakup fee untuk manajer investasi, tetapi juga
biaya untuk penyimpanan (kustodian), operasional dan marketing reksa dana. Hal ini
berimbas pada return yang akan kita diterima
selaku investor. Karena hasil investasi reksa dana akan dikurangi untuk
membayar biaya.
3. Butuh waktu pencairan
(likuiditas)
Berbeda dengan kalau kita
menabung uang kita di bank. Pencairan dana di reksa dana tidak bisa langsung
cair hari itu juga. Butuh waktu 3-4 hari untuk pencairan dananya.
4. Penutupan reksa dana
Risiko reksa dana ditutup oleh
otoritas bisa saja terjadi, meskipun relatif kecil. Hal ini terjadi jika dana
yang dikelola anjlok di bawah nilai minimum.
5. Wanprestasi manajer investasi
Risiko manajer investasi yang
merupakan pengelola tidak melaksanakan kewajibannya bisa saja terjadi. Karena
posisi manajer investasi sangat krusial, jika hal ini terjadi, kemungkinan reksa
dana tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya. Jadi cari manajer investasi yang
profesional dan berpengalaman.
Laporan bulanan reksa dana yang saya terima selaku pemegang Unit Penyertaan. (Dokumen pribadi) |
Dimana tempat berinvestasi reksa dana yang aman dan nyaman?
Sejak April 2017 saya sudah beli
reksa dana di BukaReksa. Alasan mengapa saya beli reksa dana di BukaReksa,
karena dengan uang Rp10.000,00 kita sudah bisa berinvestasi. BukaReksa adalah
fitur yang diberikan oleh Bukalapak untuk kemudahan memperjualbelikan berbagai
macam pilihan reksa dana. Bukalapak juga bekerja sama dengan PT Bareksa Portal
Investasi (bareksa.com) dan PT. Star Mercato Capitale (tanamduit.com) sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana
(APERD). Selain itu BukaReksa juga telah diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan
(OJK). Dengan berinvestasi reksa dana di BukaReksa kita bisa meminimalkan
risiko wanprestasi manajer investasi.
Resolusiku tahun 2019 ini ya mainan investasi. Tapi aku harus belajar banyak dulu. Lumayan ya kalo di Reksadana. Bisa investasi pake duit kecil
BalasHapusIya mbak. Apalagi sudah ada Reksa Dana Syariah. Jadi udah gak khawatir lagi. Terima kasih mbak udah mampir di blog sya. :)
HapusOpsi yang menjanjikan, daripada uang disimpan di bank, mending diinvestasikan di Reksa Dana.
BalasHapusNice sharing nya. Masih ragu sih investasi di Reksa Dana, aku baca2 dulu deh. Ternyata bisa ya di Buka lapak.
BalasHapuswah ini artikel yang lagi aku cari nih tentang Reksadana dari Bukalapak
BalasHapus