Bank Negara Indonesia atau lebih dikenal dengan
BNI. Rekening tabungan pertama kali saya adalah BNI , bahkan sampai sekarang
saya hanya memiliki rekening BNI saja. Awalnya dulu, rekening yang saya punya
adalah BNI Tapma (Taplus Mahasiswa). Karena BNI menjalin kerjasama dengan
Universitas tempat saya jaman kuliah dulu, sehingga saat mahasiswa baru saya
langsung mendapatkan rekening BNI Tapma. Untuk kebanyakan mahasiswa –termasuk saya,
biaya administrasi BNI Tapma kala itu
sangatlah murah meriah hanya 2.500 per bulan dan setorannya minimal bisa hanya
5.000 saja. Bahkan saat pengambilan uang pakai kartu debitnya bisa disisakan
saldo dibawah 50.000. Sangat menolong anak kuliahan di akhir bulan, khususnya
yang pada nge-kos. Hehehe…
Berlanjut, saat saya kuliah di tahun ke-4, saya
berkesampatan mengikuti program Asia Pasific Leader di HongKong. Otomatis saya
harus mengupgrade rekening saya yang awalnya hanya BNI Tapma ke rekening yang
kartu debitnya berlogo MasterCard. Tau sendirilah, kalau diluar negeri pasti
kita nantinya butuh uang cash. Sehingga kita nantinya bisa menarik uang di ATM
di negara yang kita kunjungi kapan saja. Saat itu ada 2 pilihan antara saya
upgrade ke BNI Taplus Muda atau BNI Taplus. Dengan berbagai pertimbangan
akhirnya saya memilih BNI Taplus dengan Kartu Debit Silver. Untuk BNI Taplus
Muda menurut saya enak sekali. Karena untuk biaya saldo minimal dengan saldo
ditahan (mengendap) itu dibedakan, sedangkan bank-bank yang lain itu disamakan.
Untuk BNI Taplus saldo minimalnya adalah 150.000 dan saldo ditahan adalah
15.000. Artinya meskipun di rekening hanya ada saldo 120.000. Kita tetap masih
bisa menarik uang atau menggunakan transaksi. Yang terpenting saldo sisa
setelah penarikan atau transaksi masih di atas 15.000. Beda dengan bank lain
yang rata-rata saldo minimal dan saldo ditahan 100.000. Otomatis sisa saldo
setelah transaksi harus di atas 100.000. Gimana? Masih ragu menggunakan BNI
Taplus?
Oh iya.. satu lagi. Untuk biaya administrasi
bulanannya BNI Taplus yaitu sebesar 11.000. Dan denda jika saldo dibawah
minimal adalah 5.000. So.. jaga saldo kalian selalu di atas 150.000 di akhir
bulannya ya! ;)
Eh iya, saat di HongKong pun saya menemukan BNI
lho. Yaitu di daerah Victoria tepatnya di depan KJRI (Konsulat Jenderal
Republik Indonesia) HongKong dan di daerah Hung Hom. Ini dia fotonya yang di
daerah Hung Hom (untuk yang di Victoria tidak sempat ambil fotonya).
Saat di HongKong pun ada cerita menarik terkait
rekening bank. Karena saya dan teman-teman tinggal selama 1 bulan penuh
otomatis ada yang kehabisan uang. Dan salah satu teman saya yang dari Indonesia
(yang memakai rekening bank non BNI) sempat meminjam rekening bank saya untuk
transfer uang dari Indonesia ke HongKong. Katanya sih ada masalah terkait
rekening banknya. Hehe..
Dan saat sebelum ke HongKong pun saya juga
sudah mengaktifkan Internet Banking melaui ATM, tapi masih sekedar untuk
mengecek saldo dan transaksi terakhir. Karena belum saya aktifkan e-secure
ataupun m-secure nya. Sehingga Internet Bankingnya masih yang non transaksi.
Dikesibukan saya sekarang ini yang sudah lulus
sarjana 1 tahun lalu, yaitu selain mengajar di salah satu sekolah di Semarang,
saya juga mencari pendapatan sampingan dengan berjualan online. Karena jualan
online itu market pasarnya ke seluruh Indonesia, otomatis pembayarannya harus
melalui transfer. Dan saya pun masih setia menggunakan BNI Taplus saya. Baik
saya gunakan untuk no.rekening transfer pembeli saya ataupun untuk bertransaksi
dengan rekan bisnis saya yang tidak cuma di wilayah Semarang saja.
Kenapa saya masih setia menggunakan BNI untuk
berjualan online? Sebelumnya saya berikan alasannya, saya mau sedikit cerita
dulu. Saya berjualan online ini, kadang pembeli melakukan transaksi langsung
dengan saya atau melalui situs e-commerce. Saya paling sering menggunakan 2 situs
e-commerse, yaitu yang perusahaannya identik dengan warna hijau dan yang identik
dengan warna merah. Lha, saat penarikan dana untuk rekening BNI itu tidak
dibebankan biaya sama sekali. Sedangkan ada bank lain yang tiap penarikan dana
dibebankan biaya sebesar 1.500. Pastinya yang pernah jualan di situs e-commerce
tersebut tahu terkait hal ini. Hehe.. Ya, itu lah alasan kenapa saya tetap
menggunakan BNI. J
Minggu-minggu ini saya juga sedang mengurus
e-secure BNI agar memudahkan transaksi online saya, salah satunya untuk
berjualan online. Di atas tadi kan saya sudah jelaskan kalau internet banking
saya masih yang non-transaksi. Otomatis hanya bisa untuk cek saldo dan
transaksi terakhir. Meski begitu, hal itu sudah sangat membantu saya untuk mengecek
bukti transfer yang dikirimkan pembeli dengan riwayat transaksi di http://ibank.bni.co.id/. Jadi bisa mengecek,
apakah pembeli tadi benar-benar transfer apa tidak. Kalau yang transfer banyak
orang dan dalam waktu yang bersamaan otomatis hal ini akan membatu kita. Tapi
hal ini belum cukup buat saya. Makanya saat mau menggunakan e-secure untuk memudahkan
transaksi saya. Sehingga saat transfer, saya tidak perlu jauh-jauh ke ATM.
Cukup duduk di depan laptop saja. Hehe…
Jadi minggu lalu, tepatnya hari Selasa, 24 Mei
2016. Saya pergi ke BNI Kantor Cabang Universitas Negeri Semarang untuk
mengurus e-secure. Ambil nomor antrian, naik ke lantai dua dan menunggu nomor
antrian saya dipanggil. Beberapa menit kemudian nomor antrian saya dipanggil.
Tidak begitu lama menunggu sih, soalnya saya cuma menunggu 2 orang sebelum
saya. Saat sudah di depan mbak CS nya saya mengutarakan keinginan saya untuk
mengaktifkan e-secure saya. Saya diminta menunjukkan kartu identitas, kartu
debit dan buku rekening tabungan. Saat mbak nya login di akunnya, untuk
mengaktifkan e-secure BNI, saya ditanya terkait info pribadi (waktu itu ditanya
nama ibu kandung saya). Mungkin untuk lebih memastikan kalau yang berhadapan
dengannya benar-benar orang yang memiliki rekening BNI Taplus yang mau
mengaktifkan e-secure nya. FYI, e-secure itu nantinya kalian akan diberikan
semacam alat (seperti kalkulator kecil) untuk bisa melakukan transaksi. Dan
kalian akan dikenakan biaya 10.000, sebagai pengganti biaya alat tersebut.
Kalau ada yang tanya bedanya e-secure dengan m-secure apa? Kalau m-secure itu
untuk aplikasi mobile banking yang di install di hp Android ataupun iPhone.
Karena saya belum punya Android/iPhone otomatis saya memilih e-secure. Tapi oh
tetapi, saat mengurus minggu lalu, ternyata alat e-securenya sedang kosong. 1
minggu setelahnya saya disuruh dating kembali. Sebenarnya hari ini tadi saya
datangnya. Karena ada acara lain, jadinya ke kantor BNI nya saya undur besok.
Oke.. sampai di sini dulu ya. Nantikan cerita selanjutnya dari saya terkait
BNI. Dari semua kisah yang sudah saya ceritakan tadi, apa kalian masih ragu
untuk membuka rekening BNI? Ayo buka rekening BNI sekarang! ;)
Emoticon